Sejak kecil saya ingin tahu apa arti bahagia. Pada waktu itu merupakan kebahagiaan disaat saya dapat menunjukan kepada ayah saya prestasi
saat disekolah. Rasanya bahagia disaat
saya melihat dia puas dengan apa yang sudah saya kerjakan. Hal tersebut membuat
saya bertambah giat belajar untuk membahagiakan beliau. Setiap hari yang saya
lakukan adalah belajar dan belajar, sehingga itu menjadi kebiasaan saya sampai
sekarang.
Akan tetapi di tahun 1999, disaat saya
berumur 28 tahun ayah saya meninggal
dunia, disaat itulah saya kehilangan arah tujuan hidup saya. kebahagiaan itu hilang terkubur bersamanya.
Hidup dengan tujuan yang jelas
itu akan memotivasi semangat kita dan semangat itulah kebahagiaan
kita.
Disaat hidup dengan tujuan menyenangkan hati
ayah saya membuat saya semangat dalam menjalankan hidup dan perasaan bahagia itu selalu ada di dalam diri saya.
Tetapi setelah kematian ayah
saya, saya merasa kehilangan arah tujuan hidup saya. Rasa kehilangan itu membuat hidup terasa hampa, tidak
terarah, hilang semangat, tidak bahagia.
Bertahun-tahun saya berusaha lari
dari kenyataan hidup bahwa ayah saya telah tiada, saya berusaha menerima
kenyataan tsb tetapi perasaan tidak
bahagia itu selalu mengikuti. Akhirnya
saya mengerti bahwa kebahagiaan itu tidak tergantung dari keadaan diluar diri
kita. Kebahagiaan itu selalu ada didalam diri kita dalam keadaan apapun dan
dimanapun kita berada.
Menurut saya bahagia itu adalah
semangat kita dalam menjalankan hidup. Apabila kita tidak semangat menjalankan
hidup ini artinya kita tidak bahagia. Ayo bangkitkan semangat hidup kita.
Pengalaman yang saya tulis disini
merupakan pengalaman saya dalam mencari pengertian akan arti kebahagiaan. Saya
yakin dalam mengartikan kata kebahagiaan akan berbeda-beda bagi setiap orang.
Mungkin ada beberapa orang yang
mengatakan sepeti ini:
Bagi yang masih melajang
“Andaikan aku menikah mungkin aku akan bahagia” vs yg sudah menikah “andaikan
aku masih single mungkin aku lebih bahagia”
Mungkin juga ada yang berpendapat
seperti ini: “Andaikan aku punya gaji besar pasti aku bahagia”,
Sedangkan bagi mereka yang tidak
punya pekerjaan “Andai aku punya pekerjaan walau gajinya kecil pasti aku
bahagia”
Arti kebahagiaan dalam tulisan
ini intinya adalah semangat hidup, bukan berandai-andai memiliki sesuatu yang
belum kita miliki. Karena apabila kebahagiaan kita tergantung kepada
sesuatu yg ingin kita dapatkan, maka setelah kita mendapatkannya kita akan
mencari hal lain yang lebih dari yang kita miliki saat ini. Bukankah tidak
pernah merasa puas merupakan sifat kita sebagai manusia.
Contohnya disaat kita memiliki
gadget terbaru kita merasa bahagia, kemudian beberapa bulan berlalu gadget yang
lebih baru keluar dipasaran. Perasaan ingin memiliki gadget terbaru timbul kembali didalam hati. Disaat kita
mendapatkannya kita bahagia, tetapi disaat kita tidak memilikinya kita merasa
tidak bahagia. Hal tersebut akan selalu terjadi berulang –ulang kali dalam
segala hal yang yang kita temui dalam perjalanan hidup kita.
Sebenarnya kebahagiaan itu tidak
dipengaruhi oleh faktor di luar diri kita. Kebahagiaan itu sudah ada didalam diri
setiap orang. Tinggal bagaimana kita dapat menemukannya didalam diri kita.
Kebahagiaan bukan karena punya
banyak uang, bukan juga karena tenar, bukan juga karena pintar dan sukses.
Karena banyak juga orang yang kaya/tenar/pintar/sukses tidak dapat menemukan kebahagiaan didalam diri mereka. Mereka berusaha mencari kebahagiaan diluar yang
dimilikinya padahal kebahagiaan ada didalam diri setiap orang. Tidak perlu kita
ke Paris untuk mencari kebahagiaan atau ke Tibet bertapa di gunung untuk
mencari kebahagiaan.
Berbahagia adalah hak setiap mahluk dibumi. Apabila
kebahagiaan merupakan hak kita, maka ambilah hak itu. Katakan kepada diri
sendiri setiap hari “Saya berhak untuk bahagia!” dan katakan juga di setiap pagi hari disaat bangun tidur katakan “Maaf
kesedihan, hari ini aku memilih kebahagiaan”. Berbahagialah dengan pilihan
anda....
Semoga teman-teman berbahagia
sehat panjang umur dan awet muda cheers.......smile......